Sebagai bentuk keseriusan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan memberikan ilmu untuk menjadi entrepreneur yang sukses bersaing di era milenial ini, Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah (HIMAEKSYA) Institut Pesantren KH. Abdul Chalim menggelar Seminar Nasional Kewirausahaan dengan tema “Successful Entrepreneur in Millennial Era” Minggu (15/12) di Aula Gedung Fakultas Syariah Lt.3.
Ketua Program Studi Ekonomi Syariah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa
untuk membangun jiwa kemandirian melalui kewirausahaan sejak dini tidaklah
mudah karena itu jadilah mahasiswa yang kreatif dan mampu menghadapi tantangan.
Kita memang harus berubah walaupun perubahan itu membawa tekanan-tekanan. Tapi,
untuk berubah tidak cukup motivasi-motivasi, perlu juga mentor-mentor sebagai
panutan. Semoga seminar nasional kewirausahaan ini bermanfaat bagi peserta dan
bisa menatap peluang bisnis dalam menghadapi kompetisi bisnis di era milenial.
Seminar Nasional
ini menghadirkan dua pembicara yang sukses dalam berbisnis yakni Beno Pranata
B.Sc, M.Sc selaku Founder dan Owner Business Pesan Delivery & Hotdog Booth
dan Drs. Bije Widjajanto selaku Ketua AFI, Founder Ben WarG Consulting, CEO dan
Senior Consulting. Tema ini merupakan masalah yang sangat menarik, terlihat
dari banyaknya peserta seminar yang hadir lebih dari 250 peserta.
Beno Pranata
B.Sc M.Sc mengatakan bisnis yang baik adalah bisnis yang dimulai. Menjadi
wirausaha harus berani memulai sesuatu, membuka bisnis sesuai dengan selera,
kuasai teknologi dan kemampuan berbahasa asing. Kekuatan motivasi itulah yang
menguji tekad kita menjadi wirausaha, dan pesan beliau kepada entrepreneur
muda agar percaya pada hasil yang tidak akan menghianati kerja keras. Dilanjutkan oleh Drs. Bije Widjajanto, berkat pesatnya
perkembangan informasi dan komunikasi di era milenial, saat ini tidak sedikit
pemuda yang telah mengambil peluang untuk berbisnis. Tantangan untuk menghadapi
persaingan tersebut memang tidaklah mudah. Namun menurut Bije, hal ini menjadi
tantangan tersendiri bagi pengusaha muda agar dapat bertahan di dunia bisnis. “Sekarang ini berbisnis ibarat kita terjun ke
jurang. Ketika kita terjun, saat itu juga kita sedang merakit pesawat,”
tuturnya. Agar pesawat tersebut dapat terbang, ide-ide kreatif harus selalu
dimunculkan. Ide tersebut akan muncul apabila kita melakukannya sesuai dengan
panggilan hati tanpa ada paksaan dalam melakukannya. Selain itu, ide juga mucul
saat kita melihat permasalahan melalui sudut pandang yang berbeda, alih-alih
menganggapnya sebagai kendala. Hal tersebut bisa dijadikan sebagai sebuah
peluang. Peluang itu yang harus dimanfaatkan sedemikian rupa oleh para
pengusaha muda supaya mampu menjadi successful entrepreneur di era
milenial ini.